Minggu, 12 Mei 2013

Timbangan Bebek



A.Pengertian Neraca Pasar (Timbangan Bebek)

Timbangan yang berbentuk menyerupai kepala bebek, dimana pertemuan kedua mulut bebek menunjukkan keseimbangan, timbangan ini banyak digunakan di penjual sembako dan sayuran dalam satuan kilogram (kg).

B. Bagian – Bagian Neraca Pasar (Timbangan Bebek)

1)  Wadah timbangan yang menyerupai kepala bebek berfungsi sebagai tempat meletakkan barang yang ditimbang.
2)  Tubuh timbangan untuk melihat apakah timbangan sudah pas atau belum.
3)  Bandul timbangan digunakan sebagai penentu beberapa berat barang yang ditimbang.

C. Cara Penggunaan Neraca Pasar (Timbangan Bebek)

·      Letakkan barang yang akan ditimbang ke dalam wadah timbangan (compreng).
·      Letakkan bandul timbangan dibagian tubuh timbangan untuk menentukan berat .
·      Jika timbangan belum sesuai dengan berat yang diinginkan kurangi atau tambah barang tersebut atau ganti dengan bandul timbangan yang sesuai.
·      Mendiamkan sejenak posisi penimbangan agar pas beratnya.

Keterangan :
Untuk barang sembako atau barang yang menyusut (gula, beras, telur) penimbangannya harus seimbang pada mulut bebek timbangan bebek tersebut. Untuk barang seperti sayuran penimbangannya harus lebih berat wadah timbangan dari pada tubuh tumbangan dan harus benar – benar pas.


D.Perawatan Neraca Pasar (Timbangan Bebek)

¨    Dibersihkan disetiap bagiannya, agar tidak mengganggu proses penimbangan
¨    Dicek kelayakannya apakah timbangan tersebut layak untuk digunakan
¨    Dilakukan setiap seminggu sekali



E. Pengecekan Dari Pihak Pemerintah

          Biasanya pada sebuah pasar diadakan pengecekan oleh pemerintah setiap satu tahun sekali agar terhindar dari kecurangan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Pengecekan seperti membersihkan alat timbangan, Memberi  cap pada anak timbangan sebagai tanda bahwa timbangan tersebut telah dicek.

Fungsi-Fungsi Tombol Telepon



1.       FWD / DND (tombol call forwarding/do not disturb) : berfungsi untuk memindahkan panggilan ke ekstensi lain.
2.       Konferensi : Memanggil sekaligus berbicara pada dua / tiga orang
3.       Papan nomor telephone : Menulis nomor telephone agar mudah mengingatnya.
4.       SNR (saved number redial button)  : mengulang kembali nomor telephone yang telah disimpan di SNR
5.       LNR (Last number redial)  memutar kembali nomr yang terakhir kita tuju.
6.       Flash : Mendapatkan pilihan nada
7.       Hold : Menunda pembicaraan tanpa menutup telephone atan dapat juga menghubungkan antara penelphone satu dengan penelephone yang lain.
8.       Speakerphone : Mendengarkan lawan bicara tanpa mengangkat gagang telephone.
9.       Pause : Menghentikan pembicaraan sementara dalam telephone.
10.   Transfer : Memindahkan panggilan dan menghapus program
11.   LCD (Layar tampilan) : Menampilkan layer yang berisi nomor telephone yang dipanggil, hari tanggal, bulan tahun dan lain-lain.
12.   Kartu nomor telephone : berfungsi untuk menuliskan nomor-nomor lain.
13.  Pengatur speaker : Untuk mengatur tinggi rendahnya suara.
14.   Auto / memory : Memanggil nomor telephone yang telah deprogram.
15.   Co line : berfungsi jika ingin menelephone secara manual.
16.   Auto answer : Mesin penjawab otomatis.
17.   Intercom : Tombol ini akan menyala jika ada hubungan telephone antara ekstensi satu dengan ekstensi yang lain.

Prosedur Pengoperasian Kalkulator


Kalkulator adalah alat hitung seperti menjumlah,mengurangi,mengalikan,membagi, dan dapat juga menjalankan operasi penarikan akar perhitungan presentasi dsb.
 
Tombol  penjumlahan (+)
 Tombol ini digunakan untuk perhitungan dalam bentuk penjumlahan
 
Tombol Pengurangan (-)
Tombol ini digunakan untuk perhitungan dalam bentuk pengurangan

 
Tombol Perkalian (X)
Tombol ini digunakan untuk perhitungan dalam bentuk perkalian
 
Tombol Pembagian
Tombol ini digunakan untuk perhitungan dalam bentuk pembagian 
 

Verifikasi Uang Kertas


Dalam Pasal 224 KUHP,  kn dienkan sanksi pidana apabilaBarang siapa meniru atau memalsukan uang kertas yang dikeluarkan oleh negara atau bank, dengan maksud untuk mengedarkan atau menyuruh mengedarkan mata uang atau uang kertas itu sebagai asli atau tidak palsu, diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun


Cara menangani uang ada 3 yaitu 3D (Dilihat, diraba, diterawang)
a.Verifikasi uang kertas pecahan Rp. 5.000 emisi tahun 2001

  1)  Dilihat

Dengan cara dilihat, akan tampak  :

logo Bl

Antikopi dalam bentuk tulisan “RI”

Gambar pahlawan Nasional Tuanku Imam Bonjol bagian depan

Gambar pengrajin tenun Pandai Sikek Sumatera Barat bagian belakang


2)  Diraba

Dengan cara diraba, akan terasa :

Angka nominal, tulisan “BANK INDONESIA” dan”LIMA RIBU RUPIAH”, gambar utama serta gambar Burung Garuda tersa kasar.

Kode tertentu berbentuk satu lingkaran untuk mengenali bentuk pecahan ini bagi tunanetra.


3)  Diterawang

Dengan cara dilihat, akan tampak :

Tanda air gambar Pahlawan Nasional Cut Nyak Dien

Benang pengaman memendar hijau dan kuning di bawah sinar ultraviolet dengan teks BANK INDONESIA

Tulisan mikro BANK INDONESIA 5000

 
b.Verifikasi uang kertas pecahan Rp. 10.000 emisi tahun 2005


1)Dilihat

Dengan cara dilihat, kan tampak :

Gambar dan warna jelas dan tajam

Tinta berubah warna OVI (optically Variable Inkdimana pda logo BI pada bidang segidelapan akan berubah warna hijau menjadi biru apabila dilihat dari sudut pandang berbeda


2)Diraba

Dengan cara diraba, akan terasa :

Angka nominal, tulisan “BANK INDONESIA”, dan “SEPULUH RIBU RUPIAH”, gambar utama  serta gambar Burung Garuda terasa kasar

Kode tertentu berbentuk 1 llingkaran untuk mengenali bentuk pecahan ini bagi tunanetra


3)Diterawang

Terlihat tanda air “watermark”, gambar pahlawn Nasional Sultan Mahmud Badaruddin II, danElectotypeberupa logo BI dan ornamen daerah Palembang

Terlihat tulisan BI 10000, berulang-ulang pada benang pengaman

Terlihat gambar saling isiRectoversoberupa logo BI yang akan terlihat secara utuh apabila diterawangkan ke arah cahaya.
 
. Verifikasi uang kertas pecahan Rp. 20.000 emisi tahun 2004


1)Dilihat

Dengan cara dilihat, akan tampak :

Gambar utama pahlawan Nasional Otto Iskandar Dinata dibagian depan

Gambar utama pemetik teh di Jawa Barat di bagian belakang

Tulisan berukuran sangat kecil yang hanya dapat dilihat dengan memakai kaca pembesar

Tanda OVI akan berubah dari warna magenta menjadi wrna hijau apabila dilihat dari sudut pandang tertentu

Runtutan huruf dan angka dengan ukuran makin membesar akan memendar dibawah sinar ultraviolet


2)Diraba

Dengan cara diraba, akan terasa :

Angka nominal yang kasar

Kode tertentu untuk mengenali jenis pecahan bagi tunanetra dengan cara meraba kode tersebut


3)Diterawang

Dengan cara diterawang, akan terasa :

Tulisan BI tersembunyi hanya dapat dilihat dari sudut pandang tertentu.
Gambar logo BI yang berada tepat saling mengisi pada bagian depan dan belakang akan terlihat utuh apabila diterawang kearah cahaya

Tanda air pahlawan Nasional Otto Iskandar Dinata akan terlihat daroi kedua belah bagian uang apabila diterawang ke arah cahaya

Garis terlentang dari atas ke bawah memulai tulisan 20000 berulang-ulang yang terlihat seperti berwarna merah, biru, kuning, dibawah sinar ultraviolet



d.Verifikasi uang kertas pecahan Rp. 50.000 emisi tahun 1999


1)Dilihat

Dengan dilihat, akan tampak :

Gambar tersembunyi berupa tulisan BI hanya dapt dilihat dari sudut pandang tertentu

Tinta tampak gambar-gambar ornamen daerah Bali yang akan memudarkan hijau, kekuningan, dibawah sinar ultraviolet


2)Diraba

Dengan diraba, akan terasa :

Kasar cetak dalam intlagio angka nominasi tulisan “BANK INDONESIA”, dan “LIMA PULUH RIBU RUPIAH” gambar pahlawan serta gambar burung garuda
 
Kode tunanetra  “Blind code” kode tertentu berbentuk dua segitiga untuk mengenali jenis pecahan bagi tunanetra dg cara diraba


3)Diterawang

Dengan diterawang, akan terlihat  :

Gambar saling isi logo BI akan terlihat secara utuh apabila diterawang ke arah cahaya

Tanda air pahlawan Nasional Hos Cokroaminoto dan electrotype berupa logo BI dan ornamen Bali